Jumat, 09 November 2012

tadabur alam dadakan !



Pagi itu saya masih tidur-tiduran di tempat tidur, karena merasa ini hari minggu, saya santai-santai saja. Padahal jam di dinding sudah menunjukkan pukul sembilan lewat. Tiba-tiba handphone saya berbunyi. Ternyata ada sms masuk dari teman saya. Saya sering memanggilnya kak Ziah. Dalam sms tersebut dia mengajak saya untuk menghadiri pernikahan temannya. Karena merasa di rumah tidak ada yang saya kerjakan. Saya mengiyakan ajakan teman saya itu.
Setengah jam kemudian, dia sudah berada di depan rumah saya. Kami pun langsung berangkat ke tempat pernikahan teman kak Ziah. Sesampainya di sana, kami menyalami sang pengantin dan mengambil makanan. Saat di perjalanan pulang dari acara kawinan tersebut. Kak ziah bertanya pada saya, “mau langsung pulang kah?” tanyanya.
“terserah pian aja ka ae” jawab saya.
“mau jalanan ke arah mandiangin situ kah?” tanyanya lagi.
“ayo, ayo” jawab saya antusias. Saya paling suka kalau di ajak jalan-jalan. Kemudian kami pun berbelok ke arah mandiangin sana.  Saat di perjalanan, saya melihat banyak sawah-sawah yang mongering. Padahal ini sudah masuk musim hujan.
Kemudian kami menemukan perempatan jalan.
“mau belok ke mana nih?” tanya ka Ziah.
“emm kalo belok kanan kea rah tahura. Tempatnya sepi. Jangan gin. Kalo ke sana ke mana?” tanya saya.
“kalo ke sana kaka nggak tau, soalnya belum pernah ke sana”
“ya sudah, ke sana aja deh. Kalo nyasar balik lagi” kata saya sambil nyengir.
“oke” kata ka ziah. Dan kami pun berjalan ke arah yang tujuannya pun tidak kami ketahui.
Karena bensin yang ada di motor ka ziah tinggal setengah. Kami pun mencari penjual bensin eceran. Setelah ketemu, kami bertanya kepada sang penjuanl.
“mba, kalo ke arah sana ke mana ya?” tanya ka ziah sambil menunjuk ke arah kanan.
“oh, kali ke sana, ke tempat bendungan riam kanan” kata penjualnya sambil mengisi bensin kendaraan kak ziah.
“kalo ke sana?” tanya saya sambil menunjuk kea rah kiri.
“kalo ke situ Cuma ke hutan aja, nggak ada apa-apa”
“oh gitu, makasih mba” kata ka ziah sambil menyerahkan uang bensinnya.
Kemudian kami pun berjalan lagi ke arah yang kata mba tadi adalah bendungan. Kami pun terus menyusuri jalan tanpa berbelok. Mengikuti petunjuk dari mba tadi. Sampai akhirnya kami menemukan hamparan air yang lumayan luas. Setelah kami mendekat ternyata itu seperti sebuah danau. Saya baru tau, kalau di daerah sini ada danau yang masih bersih. Tidak ada terlihat sampah-sampah yang mengapung di permukaan air. Saya sangat terpukau dengan pemandangan ini. Ada sebuah jembatan yang menghubungkannya. “kak jalan ke jembatan situ yuk, ke sebrang sana” kata saya sangat semangat. Kak ziah terlihat berpikir, kemudian meniyakan.
Kami pun menyusuri jembatan itu. Dalam hati, saya merasa takut untuk melewati jembatan itu. Tapi, karena terlalu semangat ingin tahu, saya beranikan diri ini.
Sesampai di seberang, kami melihat banyak pepohonan, kata salah satu penduduk yang ada sebelum kami menyebrangi jembatan ini, ada perkampungan penduduk. Karena terlalu jauh masuk ke dalam. Kami memutuskan untuk kembali. Takut terjadi apa-apa.

Kemudian saat perjalanan pulang, meninggalkan danau tadi. Aku teringat dengan kat mba penjual bensin tadi. Katanya ada bendungan di sekitar sini. Lalu saya pun mengajak kak ziah untuk mencari bendungan tersebut. Stelah beberapa menit. Kami pun menemukan bendungan tersebut. Subahanallah… ucap saya kagum. Kami duduk di pinggiran bendungan tersebut dan menikmati angin yang yang menyejukkan. Tadabur alam dadakan yang indah kata saya dalam hati.

Karena terlalu asyik memandangi alam itu. Saya sampai lupa waktu. Kami pun kemudian beranjak untuk pulang ke rumah. Saat di perjalanan pulang, ada sesuatu yang menganjal di hati saya. Setelah di ingat-ingat. Saya baru ingat kalau besok ada jadwal UTS. Duh, mampus.. kata saya dalam hati.