Rabu, 24 Juli 2013

Berhijrah yukkk…..

Hijrah. Sebuah kata yang terdiri dari enam huruf yang berasal dari bahasa Arab yang berarti meninggalkan, menjauhkan diri, dan berpindah tempat. Terkait dengan kata hijrah, saya teringat dengan kisah Nabi Muhammad Saw beserta para sahabat berhijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah. Dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam. Beliau berpindah tempat dari kota Mekkah yang menolak dakwah dan seruan Allah ke kota Madinah yang dengan tangan terbuka menerima ajakan Rasulullah Saw untuk kembali pada aturan Allah.

Dalam kehidupan saat ini, saya melakukan apa yang dulu Rasulullah lakukan. Yaitu berhijrah. Dulu sebelum mengenal Islam, saya hidup penuh dengan kesia-sian. Aktivitas yang saya lakukan tanpa arah dan tujuan. Saya biarkan mengalir mengikuti takdir. Seperti sebuah daun yang jatuh di atas aliran air sungai, mengapung mengikuti arah arus. Tidak melihat apakah aliran tersebut mengarah pada air kubangan atau air laut atau air yang bersih.

Yang saya lakukan hanya mengikuti, seperti bebek yang selalu mengikuti rombongan kawannya. Kawan-kawan saya melakukan aktivitas pacaran, saya ikuti. Kawan saya membuka aurat, saya ikuti. kawan saya menyontek, saya ikuti juga. Saya mengukuti apa yang ada di lingkungan hidup saya. Tanpa melihat hukumnya, apakah itu haram atau halal.

Namun, selang beberapa tahun saya merasakan hidup mengalir seperti itu. Saya merasa jenuh. Saya merasa capek dengan kehidupan yang saya jalani. Saya pikir, apakah untuk ini saya hidup. Hanya mengikuti apa yang mesti terjadi.

Saat itu saya masih berada di bangku es em pe. Kata orang tuh masih ABG, anak baru gede. Haha… ya dulu saya merasakan bagaimana hidup tanpa arah dan tujuan. Apalagi belum ada pegangan hidup yang kuat. Kata zaman ke sana, ikuti. ke sini, ikut juga. Ya begitulah hidup di waktu baru merasakan dunia. Kalo kata saya tuh anak labil. Ngikut aja. Tidak bisa memutuskan mana yang harus dilakukan atau tidak.

Tapi ternyata Allah sangat sayang dengan saya. Di saat saya di dera kegalauan akut yang mendalam tentang hidup ini (ceileee bahasanya :D). Allah pertemukan saya dengan Kakak-kakak yang cantik nan anggun bila dipandang. Dengan pakainanya serba tertutup. Senyumnya yang selalu mengembang. Membuat saya terpesona dengan daya tariknya sendiri.

Dari pertemuannya itu saya dapat pencerahan untuk hidup ini. Apa yang harus saya lakukan selama saya masih bisa bernapas. Yang namanya galau itu udah tak ada lagi dalam kehidupan saya. Karena saya sudah dapat pecahkan permasalahan yang selama ini menggeluti jiwa saya. Alhamdulillah.. Allah telah bantu saya.

Tetapi Allah tidak akan bantu jika kita tidak memintanya.

Saat saya mengenal Islam yang sebenarnya saya sudah duduk di bangku kelas 9 es em pe. Dan sebentar lagi akan menghadapi yang namanya UAN. Saat persiapan dan ujian berlangsung banyak sekali godaan yang menghampiri saya. Banyak yang menawarkan berbagai macam cara agar nilai ujian tinggi. Namun saya anggap semua godaan itu sebagai ujian dari Allah untuk meningkatkan derajat saya di hadapan-Nya, untuk menguji seberapa besar sayang sayang kepada Allah.

Walaupun banyak godaan yang menghampiri, saya sudah berazzam di dalam hati bahwa saya tidak ingin menjadi sebuah daun yang jatuh di atas aliran air. Tetapi saya ingin menjadi seekor ikan yang mampu berenang melawan arus yang kuat. Saya ingin hidup melawan derasnya arus kehidupan. Saya ingin seperti ikan tersebut yang mampu sekuat tenaga berenang melawan arus air yang kuat.

Setelah lulus dari es em pe, saya berniat ingin berpindah daerah. Saya ingin sekolah di daerah lain. Karena saya masih belum kuat untuk tetap berada di daerah tersebut. Saya takut tergoda dan terseret arus kehidupan. Akhirnya saya memilih masuk ke es em a favorit di daerah tetangga tempat saya tinggal. Alhamdulillah… di sana saya mampu melawan arus kehidupannya. Bahkan mulai mengajak kawan-kawan saya untuk ikut berjuang kea rah yang benar dan hakiki.

Wahai kawanku… sekarang jadilah seekor ikan yang mampu melawan arus air begitu deras.  Jangan menjadi sebuah daun yang jatuh di atas aliran air dan ikut mengalir bersama air tersebut. Sekarang tentukanlah pilihanmu. Apakah masih betah dalam lingkungan yang melenakan atau mau berhijrah ke tempat yang benar, mengikuti aturan yang telah Allah tetapkan. {}

Bersambung di kisah saat es em a …..