Minggu, 02 September 2012

U J I A N C I N T A



Saat membaca judul cerita ini, apa yang sobat pikirkan? Apakah sobat berpikir ujian itu seperti ujian nasional yang biasa di laksanakan di setiap sekolah? Yang sebelum hari-Hnya sudah dibekali berbagai materi ujian? Atau sobat berpikir kalau ujian cinta itu seperti ujian naik tingkat atau sabuk pada ilmu bela diri? Tapi ternyata semua pemikiran itu salah. Ujian cinta adalah ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada  kita, sebagai hamba-Nya. Apakah hamba-Nya itu lebih mencintai dunia atau lebih mencintai Allah SWT. Ujian ini tidak seperti ujian nasional yang harus berhadapan dengan kertas-kertas soal atau ujian naik sabuk yang harus menghapal teknik-teknik mengalahkan musuh. Allah SWT tidak pernah memberi tahu kapan ujian ini diberikan kepada hamba-Nya.
Seperti sebuah kisah yang terjadi pada tiga orang dari sebuah kaum. Mereka ialah si buta, si botak, dan si tuli. Kemudian ketiga orang ini berdoa di dalam Mesjid. Mereka meminta kepada Allah SWT untuk menyembuhkan penyakit yang di deritanya. Tak beberapa lama do’a itu dikabulkan oleh Allah SWT. Si buta sudah bisa melihat dengan jelas, si botak mempunyai rambut yang bagus, dan si tuli sudah bisa mendengar dengan jelas. Beberapa tahun kemudian ketiga orang ini menjadi orang yang sukses. Mereka mempunyai kekayaan yang melimpah, dan mendapatkan istri yang cantik-cantik. Mereka mendapatkan kebahagiaan dunia bersama sanak keluarganya.
http://4antum.files.wordpress.com/2012/02/39323_137787119591574_103134439723509_169871_1598376_n.jpgTiba suatu ketika, ada seorang pengemis yang meminta sumbangan kepada ketiga orang ini. Namun (mantan) si botak dan si tuli tidak mau memberi sekeping uang pun kepada si pengemis. Mereka berdua juga berkata bohong, akibatnya Allah SWT mengambil kekayaan mereka dan mengembalikan mereka menjadi botak dan tuli. Hanya (mantan) si buta yang mau memberikan hartanya kepada si pengemis. Dan ternyata si pengemis ini adalah malaikat yang diperintahkan Allah SWT untuk menguji seberapa besar cinta mereka bertiga kepada Allah SWT.
Sobat, seperti itulah salah satu ujian cinta yang dimaksud judul di atas. Mungkin kita pernah merasakannya juga. Seperti ditinggal oleh orang-orang terdekat kita atau kehilangan benda yang kita sayangi.
Juga seperti cerita Nabi Ayub a.s. Beliau di uji oleh Allah SWT dengan kekayaan yang melimpah, kemudian di ambil oleh Allah SWT. Anak-anak kesayangan Nabi Ayub a.s. pun juga di ambil oleh Allah SWT. Istri-istrinya pergi meninggalkannya. Kemudian beliau diberi cobaan lagi dengan menderita penyakit kulit yang bertahun-tahun lamanya tak kunjung sembuh. Namun, seberat apa pun cobaan yang di derita oleh Nabi Ayub a.s. Beliau selalu sabar dan menyadari bahwa semua ini adalah ujian dari Allah SWT. Dan akhirnya beliau berhasil melalui ujian tersebut. Kemudian Allah SWT mengembalikan harta  dan keluarga beliau.
Sobat, banyak kan cerita ujian cinta yang di alami manusia. Mungkin sobat juga pernah merasakannya. Seperti jatuh cinta, sakit hati, patah hati. Semua perasaan itu manusiawi. Karena saat kita diciptakan ke dunia ini, rasa cinta sudah melekat dalam diri kita. Tinggal kita yang mampu mengendalikan rasa cinta itu. Apakah kita akan terlena dengan hanya mencintai yang ada di dunia ini saja kemudian melupakan Sang Pencipta kita ataukah memberikan seluruh rasa cinta ini hanya kepada Allah SWT. Pilihan ada di tanganmu sobat. Life is choice, hidup adalah pilihan. Seperti firman Allah SWT “katakanlah, jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu,istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-umah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-nya” (QS. At Taubah 24)dalam tulisan ini kita belajar dari orang-orang yang di uji cintanya, mungkin setelah ini kita yang akan di uji cintanya oleh Allah SWT. Maka bersiaplah untuk menaiki tinkat yang lebih tinggi dari satu ujian ke ujian yang lainnya. (@Ukhtieka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar