Saat membaca judul cerita ini, apa yang sobat pikirkan? Apakah sobat
berpikir ujian itu seperti ujian nasional yang biasa di laksanakan di setiap
sekolah? Yang sebelum hari-Hnya sudah dibekali berbagai materi ujian? Atau
sobat berpikir kalau ujian cinta itu seperti ujian naik tingkat atau sabuk pada
ilmu bela diri? Tapi ternyata semua pemikiran itu salah. Ujian cinta adalah
ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, sebagai hamba-Nya. Apakah hamba-Nya itu
lebih mencintai dunia atau lebih mencintai Allah SWT. Ujian ini tidak seperti
ujian nasional yang harus berhadapan dengan kertas-kertas soal atau ujian naik
sabuk yang harus menghapal teknik-teknik mengalahkan musuh. Allah SWT tidak
pernah memberi tahu kapan ujian ini diberikan kepada hamba-Nya.
Seperti sebuah kisah yang terjadi pada tiga orang dari sebuah kaum. Mereka
ialah si buta, si botak, dan si tuli. Kemudian ketiga orang ini berdoa di dalam
Mesjid. Mereka meminta kepada Allah SWT untuk menyembuhkan penyakit yang di deritanya.
Tak beberapa lama do’a itu dikabulkan oleh Allah SWT. Si buta sudah bisa
melihat dengan jelas, si botak mempunyai rambut yang bagus, dan si tuli sudah
bisa mendengar dengan jelas. Beberapa tahun kemudian ketiga orang ini menjadi
orang yang sukses. Mereka mempunyai kekayaan yang melimpah, dan mendapatkan
istri yang cantik-cantik. Mereka mendapatkan kebahagiaan dunia bersama sanak
keluarganya.
Tiba suatu ketika, ada seorang pengemis
yang meminta sumbangan kepada ketiga orang ini. Namun (mantan) si botak dan si
tuli tidak mau memberi sekeping uang pun kepada si pengemis. Mereka berdua juga
berkata bohong, akibatnya Allah SWT mengambil kekayaan mereka dan mengembalikan
mereka menjadi botak dan tuli. Hanya (mantan) si buta yang mau memberikan
hartanya kepada si pengemis. Dan ternyata si pengemis ini adalah malaikat yang
diperintahkan Allah SWT untuk menguji seberapa besar cinta mereka bertiga kepada
Allah SWT.
Sobat, seperti itulah salah satu ujian cinta yang dimaksud judul di atas.
Mungkin kita pernah merasakannya juga. Seperti ditinggal oleh orang-orang
terdekat kita atau kehilangan benda yang kita sayangi.
Juga seperti cerita Nabi Ayub a.s. Beliau di uji oleh Allah SWT dengan
kekayaan yang melimpah, kemudian di ambil oleh Allah SWT. Anak-anak kesayangan
Nabi Ayub a.s. pun juga di ambil oleh Allah SWT. Istri-istrinya pergi
meninggalkannya. Kemudian beliau diberi cobaan lagi dengan menderita penyakit
kulit yang bertahun-tahun lamanya tak kunjung sembuh. Namun, seberat apa pun
cobaan yang di derita oleh Nabi Ayub a.s. Beliau selalu sabar dan menyadari
bahwa semua ini adalah ujian dari Allah SWT. Dan akhirnya beliau berhasil
melalui ujian tersebut. Kemudian Allah SWT mengembalikan harta dan keluarga beliau.
Sobat, banyak kan cerita ujian cinta yang di alami manusia. Mungkin sobat
juga pernah merasakannya. Seperti jatuh cinta, sakit hati, patah hati. Semua
perasaan itu manusiawi. Karena saat kita diciptakan ke dunia ini, rasa cinta
sudah melekat dalam diri kita. Tinggal kita yang mampu mengendalikan rasa cinta
itu. Apakah kita akan terlena dengan hanya mencintai yang ada di dunia ini saja
kemudian melupakan Sang Pencipta kita ataukah memberikan seluruh rasa cinta ini
hanya kepada Allah SWT. Pilihan ada di tanganmu sobat. Life is choice, hidup
adalah pilihan. Seperti firman Allah SWT “katakanlah,
jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu,istri-istrimu, keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah-umah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai
dari Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai
Allah memberikan keputusan-nya” (QS. At Taubah 24)dalam tulisan ini kita belajar
dari orang-orang yang di uji cintanya, mungkin setelah ini kita yang akan di
uji cintanya oleh Allah SWT. Maka bersiaplah untuk menaiki tinkat yang lebih
tinggi dari satu ujian ke ujian yang lainnya. (@Ukhtieka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar